
SURABAYA, 13 Oktober 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh masyarakat menjadikan peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur sebagai momentum memperkuat semangat ketangguhan dan pertumbuhan berkelanjutan.
Melalui filosofi kerja JATIM BISA—Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif—Khofifah menegaskan tekad mewujudkan tema besar tahun ini, “Jatim Tangguh Terus Bertumbuh.”
Ajakan itu disampaikan Khofifah saat memimpin upacara peringatan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025). Ia menekankan pentingnya ketangguhan dan adaptivitas di tengah dinamika zaman yang kian kompleks.
“Alhamdulillah, banyak capaian yang telah diraih. Tapi kita tidak boleh berhenti di sini. Masa depan menuntut lompatan yang lebih progresif,” ujarnya.
Khofifah menjelaskan, JATIM BISA menjadi ruh pembangunan Jawa Timur. Berdaya berarti mandiri dan percaya diri mengoptimalkan potensi daerah. Lalu Inklusif bermakna pembangunan untuk semua tanpa ada yang tertinggal.
Kemudian Sinergis menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, dan Adaptif menjadi kunci menghadapi perubahan zaman.
“Dengan semangat JATIM BISA, kita tidak hanya menjadi bagian dari perubahan, tetapi juga pelaku utama yang menyalakan semangat persatuan dan kemajuan dari Bumi Majapahit,” tegasnya.
Pertumbuhan ekonomi triwulan II-2025 tercatat 5,23 persen (yoy), melampaui rata-rata nasional 5,12 persen dan menjadi tertinggi di Pulau Jawa. Investasi juga menembus Rp147,3 triliun pada 2024, tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Selain itu, tingkat kemiskinan menurun menjadi 9,5 persen, sementara kemiskinan ekstrem berhasil ditekan hingga 0,66 persen. “Capaian ini adalah bukti bahwa pembangunan di Jawa Timur semakin inklusif,” ujar Khofifah.
Dengan 4.716 desa mandiri terbanyak di Indonesia, Jawa Timur memperkuat ekonomi rakyat melalui program Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang sudah tersebar di 8.494 titik.
Jawa Timur juga menegaskan posisinya sebagai Lumbung Pangan Nasional. Produksi padi Januari–November 2025 diproyeksikan lebih dari 12 juta ton GKP, tertinggi di Indonesia. Selain padi, Jatim menjadi penopang utama jagung, tebu, daging sapi, susu, telur, dan perikanan tangkap.
“Kita siap mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis dengan rantai pasok pangan yang kuat,” tegas Khofifah.
Naik Kelas Sebagai Gerbang Baru Nusantara
Menurut Khofifah, makna “Terus Bertumbuh” menandai saatnya Jatim naik kelas. Didukung 37 pelabuhan, 21 dari 39 rute tol laut, 7 bandara, 12 ruas tol, serta 13 kawasan industri dan dua kawasan ekonomi khusus, Jawa Timur kini menjadi hub logistik dan ekonomi maritim nasional.
“Pembangunan infrastruktur bukan hanya soal fisik, tapi juga membuka peluang dan meningkatkan produktivitas masyarakat,” tuturnya.
Transportasi publik juga terus diperkuat dengan Bus Transjatim yang kini melayani tujuh koridor aktif. Sementara dalam pembangunan berkelanjutan, Jawa Timur menempati peringkat pertama nasional dalam implementasi ekonomi hijau versi Kementerian Perindustrian RI.
“Jatim bukan hanya mengejar produktivitas, tapi juga menjaga bumi melalui energi terbarukan dan penurunan emisi karbon,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menerima Rekor MURI untuk lagu Mars Jawa Timur dan Rek Ayo Rek yang dinyanyikan oleh lebih dari 55 ribu pelajar SMA/SMK se-Jatim, serta menyerahkan penghargaan kepada 32 pemenang lomba dari berbagai perangkat daerah.