Gubernur Khofifah dan Kaka Slank Tanam Mangrove di Bangkalan

BANGKALAN, 4 November 2025 – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kaka Slank mengajak masyarakat memperkuat gerakan pelestarian lingkungan melalui aksi “Ayo Nandur”.

Aksi ini digelar dalam rangka Festival Mangrove VIII di Pantai Martajasah, Bangkalan, yang juga menjadi bagian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

Dalam kegiatan tersebut, Khofifah bersama Kaka Slank dan sejumlah pejabat menanam mangrove serta menegaskan pentingnya menjaga ekosistem pesisir sebagai benteng alami menghadapi perubahan iklim.

“Ketangguhan ekologis adalah bagian dari ketangguhan daerah. Dari ekosistem yang lestari lahir masyarakat yang tangguh dan ekonomi yang berkelanjutan. Ayo nandur, nandur, dan nandur,” ujar Khofifah.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jawa Timur memiliki kawasan mangrove seluas 30.839,3 hektare atau 48,38 persen dari total mangrove di Pulau Jawa. Luasan ini meningkat 3.618 hektare sejak 2021, menjadikan Jatim provinsi dengan mangrove terluas di Jawa.

Festival bertema “Jatim Tangguh Terus Bertumbuh” ini diisi dengan penanaman mangrove, pelepasliaran burung air, tebar benih kepiting, hingga pameran produk hilirisasi mangrove. Selain kampanye lingkungan, kegiatan ini juga mendorong ekonomi masyarakat pesisir melalui ekowisata dan industri kreatif berbasis alam.

Khofifah menegaskan, pelestarian mangrove adalah investasi masa depan yang menyeimbangkan manfaat ekologis dan ekonomi.

“Ekologi yang tangguh akan menopang ekonomi yang tumbuh. Masyarakat pesisir harus mendapatkan manfaat dari mangrove yang mereka rawat,” ujarnya.

Kaka Slank turut menyuarakan semangat serupa. “Kalau kepala daerahnya seperti Bu Khofifah, saya yakin cita-cita Jatim Lestari pasti tercapai. Menanam mangrove itu investasi surga,” kata Kaka.

Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi, menambahkan bahwa tahun ini Pemprov bersama mitra telah melakukan rehabilitasi mangrove seluas 85,1 hektare, dengan potensi serapan karbon mencapai 3.435 ton CO₂ ekuivalen.

Program Mangrove Lestari ini merupakan bagian dari misi “Jatim Lestari” untuk memperkuat ketahanan lingkungan, mendukung target nasional Net Zero Emission 2060, serta menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan ekologi.