
SURABAYA, 4 November 2025 – Kinerja perdagangan luar negeri Jawa Timur mencatat hasil positif sepanjang Januari hingga September 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur melaporkan nilai ekspor Jatim mencapai USD 22,91 miliar, naik 20,23 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. Sebaliknya, nilai impor turun 3,53 persen menjadi USD 21,58 miliar.
Statistisi Ahli Madya BPS Jatim Debora Sulistya Rini, mewakili Kepala BPS Zulkipli, mengatakan peningkatan ekspor tersebut mencerminkan daya saing industri pengolahan dan pertanian Jatim yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
“Pertumbuhan ekspor yang signifikan menandakan sektor industri dan pertanian kita masih mampu menopang perdagangan luar negeri, sementara penurunan impor menunjukkan efisiensi produksi dalam negeri,” ujarnya saat merilis data, Senin (3/11/2025).
Selain perdagangan, sektor pariwisata juga menunjukkan pemulihan. Kunjungan wisatawan mancanegara pada September 2025 mencapai 32.664 kunjungan, naik 3,04 persen dibanding tahun sebelumnya. Wisatawan domestik pun tumbuh 9,25 persen, mencapai 16,88 juta perjalanan.
Namun, tingkat hunian hotel berbintang (TPK) justru turun menjadi 48,37 persen, merosot 8,05 poin dibanding tahun lalu. Sebaliknya, TPK hotel nonbintang naik tipis ke 21,73 persen.
“Kenaikan kunjungan wisatawan domestik menunjukkan pemulihan pascapandemi, tapi penurunan TPK hotel bintang menandakan pergeseran preferensi wisatawan ke akomodasi yang lebih ekonomis,” jelas Debora.
Secara keseluruhan, BPS menilai ekonomi Jawa Timur menunjukkan tren positif — dengan ekspor dan pertanian yang menguat, inflasi terkendali, serta geliat pariwisata yang mulai pulih. Kombinasi ini menjadi sinyal baik bagi stabilitas ekonomi daerah menjelang akhir 2025.
