
JAKARTA, 6 NOVEMBER 2025 – Di tengah gejolak ekonomi dunia yang belum mereda, ekonomi Indonesia kembali menunjukkan ketahanannya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) nasional pada triwulan III tahun 2025 tumbuh 5,04 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Angka ini menunjukkan konsistensi laju pertumbuhan ekonomi Tanah Air yang tetap berada di kisaran lima persen dalam beberapa tahun terakhir.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2025 tumbuh sebesar 5,04 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sementara secara kuartalan (q-to-q) meningkat 1,43 persen, dan secara kumulatif (c-to-c) sepanjang Januari hingga September 2025 tumbuh 5,01 persen,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Dari sisi lapangan usaha, industri pengolahan masih menjadi tulang punggung pertumbuhan dengan kontribusi 1,13 persen terhadap PDB. Adapun sektor dengan pertumbuhan tertinggi tercatat pada jasa pendidikan, yang melonjak 10,59 persen seiring dimulainya tahun ajaran baru dan meningkatnya belanja fungsi pendidikan.
Selain industri pengolahan, beberapa sektor lain juga memberi sumbangan signifikan. Di antaranya perdagangan besar dan eceran sebesar 0,72 persen. Kemudian informasi dan komunikasi: 0,63 persen serta pertanian: 0,61 persen.
“Industri pengolahan masih menjadi sumber pertumbuhan terbesar. Namun, momentum positif juga datang dari sektor perdagangan, telekomunikasi, dan pertanian,” tambah Edy.
Konsumsi dan Ekspor Jadi Penopang
Dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tetap menjadi motor utama ekonomi dengan kontribusi pertumbuhan 2,54 persen, mencerminkan daya beli masyarakat yang terjaga. Disusul oleh net ekspor yang menyumbang 2,15 persen, serta pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 1,59 persen yang menunjukkan aktivitas investasi masih bergairah.
Yang menarik, ekspor barang dan jasa mencatat lonjakan tertinggi, tumbuh 9,91 persen, didorong kenaikan volume dan nilai ekspor nonmigas serta meningkatnya permintaan jasa dari luar negeri.
“Ekspor menjadi salah satu faktor penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global,” jelas Edy.
Stabilnya pertumbuhan ekonomi di level 5 persen menunjukkan daya tahan ekonomi nasional yang solid, terutama di tengah tekanan eksternal seperti pelemahan ekonomi Tiongkok dan fluktuasi harga komoditas global.
Dengan konsumsi domestik dan kinerja ekspor yang kuat, Indonesia memasuki kuartal IV-2025 dengan optimisme tinggi terhadap capaian ekonomi tahunan.
