
SURABAYA, 10 NOVEMBER 2025 — Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan komitmennya mempercepat penyelesaian berbagai proyek infrastruktur penting di Kota Pahlawan.
Melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Pemkot Surabaya kini fokus mengebut pekerjaan drainase, rumah pompa, dan box culvert sebagai bagian dari upaya antisipasi banjir menjelang musim hujan.
Kepala DSDABM Surabaya, Syamsul Hariadi, mengatakan Wali Kota Eri Cahyadi telah menginstruksikan agar seluruh kontraktor mempercepat pengerjaan proyek vital dengan sistem kerja lembur 24 jam.
“Diminta lembur kontraktornya, kalau bisa 24 jam. Besok kita akan undang teman-teman kontraktor yang progresnya masih tertinggal, terutama untuk pekerjaan besar,” ujar Syamsul, Kamis (6/11/2025).
Syamsul menjelaskan, sebagian besar proyek besar yang masih berjalan meliputi pembangunan rumah pompa dan box culvert. Hingga awal November, progres pekerjaan kecil telah mencapai 70 persen, dan ditargetkan 90 persen selesai pada akhir bulan.
“Pekerjaan besar seperti rumah pompa masih berjalan di lima titik, yaitu di Menanggal, Ahmad Yani, Ketintang Madya, Karah, dan Rungkut Menanggal,” jelasnya.
Selain itu, proyek drainase besar di kawasan diversi Gunungsari dan Babat Jerawat juga terus dikebut. Untuk mempercepat pembangunan, kontraktor diminta mengerjakan proyek dari dua arah sekaligus, baik dari sisi barat maupun timur.
“Total panjangnya sekitar 500 meter, jadi kita kerjakan dari dua sisi agar bisa bertemu di tengah lebih cepat,” paparnya.
Pemerintah Kota juga menekankan penambahan tenaga kerja dan jam lembur guna memastikan proyek selesai sesuai target. “Kami minta kontraktor menambah tenaga dan material di lapangan. Ini bagian dari upaya percepatan,” tegas Syamsul.
Selain percepatan fisik, Pemkot Surabaya juga memperkuat pengawasan mingguan melalui konsultan proyek. Hasilnya akan dievaluasi setiap pekan agar kualitas dan waktu pengerjaan tetap terjaga.
“Kita targetkan pertengahan Desember seluruh pekerjaan utama sudah rampung,” tambahnya optimistis.
Langkah percepatan ini dilakukan sebagai respons terhadap cuaca ekstrem yang mulai melanda Surabaya sejak awal November. Berdasarkan peringatan BMKG, curah hujan tinggi diperkirakan berlangsung hingga Januari 2026.
“Biasanya awal musim hujan masih rintik, tapi kemarin langsung hujan deras dari siang sampai malam. Jadi kita harus siap dari sekarang,” ujar Syamsul.
Ia menambahkan, kesiapsiagaan tidak hanya difokuskan pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga peningkatan respons tim lapangan. “Kami tidak hanya bangun saluran, tapi juga siagakan personel satgas di lapangan agar penanganan cepat,” pungkasnya.
Dengan percepatan proyek rumah pompa dan drainase ini, Pemkot Surabaya berharap risiko banjir dapat ditekan, sekaligus meningkatkan ketahanan kota menghadapi cuaca ekstrem di akhir tahun.
Foto : Ist
