
Seoul, Senin 17 November 2025 – Seruan untuk memperberat hukuman bagi pengemudi dalam keadaan mabuk meningkat tajam di Korea Selatan menyusul dua kecelakaan fatal baru-baru ini yang menewaskan warga negara asing dari Jepang dan Kanada
Insiden terbaru terjadi pada 2 November di Seoul, menewaskan seorang wanita Jepang dan melukai putrinya. Pengemudi yang ditangkap mengaku terlalu mabuk untuk mengingat kejadian tersebut
Tingginya angka kecelakaan -11.307 kasus drunk driving di 2024, lima kali lipat dari Jepang- disinyalir akibat hukuman yang terlalu ringan
Meskipun undang-undang menetapkan hukuman berat, pedoman Mahkamah Agung seringkali meringankan vonis, dengan 95 persen kasus berakhir dengan hukuman penjara ditangguhkan. Kondisi ini membuat tingkat residivisme pengemudi mabuk mencapai lebih dari 40 persen
Media Korea Selatan secara keras mengkritik “budaya toleransi” ini, mendesak pemerintah untuk menghapus hukuman ringan agar kecelakaan serupa tidak terulang
sumber: The Straits Times
