Jakarta, 16 Maret 2024 – Saham Eropa kehilangan momentum pada hari Kamis setelah mencapai serangkaian rekor tertinggi dalam beberapa sesi terakhir. Data inflasi AS menyebabkan keraguan tentang waktu penurunan suku bunga, sementara pelemahan pada sektor industri pertambangan semakin menurun. STOXX 600 pan-Eropa ditutup 0,2% lebih rendah, setelah mencatat puncak sepanjang masa untuk ketiga kalinya berturut-turut di awal sesi.
Sementara itu Pasar Asia Mayoritas bursa saham Asia turun secara signifikan pada hari Jumat (15/03) yang merupakan dampak dari angka inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan sehingga mendorong kekhawatiran atas suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama,serta rentetan rapat bank sentral yang akan datang menjadi fokus utama. Pasar regional menyusul pergerakan yang lemah dari Wall Street setelah inflasi. Indeks harga produsen meningkat melebihi perkiraan pada bulan Februari. Angka ini juga membuat traders mengurangi ekspektasinya untuk pemangkasan suku bunga di bulan Juni. Saham-saham futures di Wall Street sedikit turun di perdagangan Asia, lantaran pasar menjadi khawatir akan adanya sinyal yang lebih hawkish dari rapat Federal Reserve minggu depan.
Di Pasar Komoditas harga emas tidak banyak bergerak pada perdagangan Asia pada hari Jumat setelah data inflasi yang dirilis ternyata lebih tinggi dari perkiraan. Hal tersebut memicu lebih banyak kekhawatiran bahwa Federal Reserve memberi sinyal kenaikan suku bunga yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama dalam rapat kebijakan mendatang. Terlepas dari hal tersebut, sentimen ini tidak banyak menghalangi rally harga tembaga dan melonjak ke level tertinggi 11 bulan baru pada hari Jumat karena ekspektasi pasokan China yang jauh lebih kompetitif mendorong aksi beli yang besar pada tembaga. Di sisi lain, harga emas tertekan oleh menguatnya dolar. Greenback naik ke level tertinggi, sedangkan traders bersiap untuk rapat Fed.
