Dedikasi dalam Dunia Bahasa Mengantarkan Dosen UNEJ Menjadi Guru Besar

JEMBER, 26 Oktober 2025 –Kecintaan dan ketekunan dalam menggeluti bidang sastra menjadi bekal bagi Prof. Dr. Akhmad Taufiq, S.S., M.Pd., dosen prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember (UNEJ) dalam perjalanannya meraih karier akademik hingga menjadi guru besar di bidang sastra.

Perjalanan akademik Prof. Taufiq berawal dari ketertarikannya dalam dunia sastra, karena menurutnya sastra merupakan karya yang kreatif, akademis dan sebagai ruang imajinatif untuk bisa berkarya. Melalui sastra, seseorang dapat mengekspresikan nilai-nilai kemanusiaan, budaya, serta pandangan hidup dengan cara yang indah dan bermakna. Ketertarikan inilah yang kemudian mendorong Prof. Taufiq untuk menekuni bidang sastra secara mendalam, baik dalam penelitian, pengajaran, maupun penulisan karya ilmiah.

“Pertama, sastra sebagai karya kreatif. Kedua, sastra sebagai karya akademis. Sebagai karya kreatif, sastra berjumpa dengan ruang estetik-imajinatif. Pada sisi ini, kita menemukan keindahan sebuah produk kebudayaan manusia yang luar biasa, ini merupakan salah satu anugerah Tuhan kepada manusia di bidang bahasa,” ungkap Prof. Taufiq saat diwawancarai di kampus, Rabu (22/10/2025).

Ia juga menambahkan alasan lain ketertarikannya di bidang sastra, “Pada sisi lain, sastra dapat diposisikan dalam suatu kajian akademis-ilmiah, yang di dalamnya terikat oleh prinsip dan kaidah ilmiah. Dalam konteks ini, kajian sastra menjadi suatu artefak kebudayaan yang memiliki kontribusi besar terhadap kemanusiaan, termasuk dalam hal ini di bidang edukasi hingga pembelajaran. Dalam posisi itulah saya tertarik mendalami bidang kepakaran tersebut, selain sebagai sebuah panggilan jiwa,” katanya.

Prof. Taufiq mengangkat topik judul orasi ilmiah “Sastra, Narasi Identitas, dan Imajinasi Politik Kebangsaan: Rekonstruksi Teks Sastra dalam Agenda Politik Multikultural Indonesia” yang mana orasi ini menjelaskan tentang dinamika identitas dalam teks sastra, hubungan dengan imajinasi politik kebangsaan dibangun dan agenda politik multikultural Indonesia. Melalui kontribusinya di bidang sastra, Prof. Taufiq memberikan sumbangsih bagi dunia pendidikan, karena topik yang ia teliti menurutnya sangat dibutuhkan di beberapa sekolah di Indonesia.

“Kontribusi penelitian yang bagi saya strategis turut menyumbangkan bagi dunia pendidikan adalah penelitian saya tentang sastra multikultural yang itu fungsional untuk dikembangkan menjadi pembelajaran sastra multikultural yang dibutuhkan saat ini di sekolah. Bahkan, bertolak dari kajian sastra multikultural tersebut saya mengembangkan kajian etnomultikultural sastra. Kajian ini memberikan stressing pada kajian sastra pada ranah local,” pungkas Prof. Taufiq.

Selain penelitian mendalam yang dilakukan Prof. Taufiq di bidang sastra, ia juga banyak mencetak prestasi yang telah diraih. Beberapa prestasi tersebut diantaranya anugerah penghargaan puisi dunia Numera Malaysia 2014 tingkat asia tenggara, lulusan terbaik Universitas Negeri Surabaya 2015, Satyalancana Karya Satya dari Presiden RI 2017, anugerah Sutasoma untuk buku “Sastra Multikultural” kategori buku esai/kritik sastra terbaik dari Balai Bahasa Jawa Timur 2018 dan anugerah Sutasoma untuk buku “Drama Tradisional Ludruk” kategori buku esai/kritik sastra terbaik dari Balai Bahasa Jawa Timur 2022.