
JAKARTA, 30 Oktober 2025 – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) terus memperkuat transformasi digital di sektor telekomunikasi dengan menghadirkan sistem registrasi eSIM berbasis biometrik.
Bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, Indosat menggelar Live Biometric Demo di Gerai IM3 Jakarta sebagai bentuk kesiapan menghadirkan layanan digital yang lebih aman, efisien, dan modern bagi masyarakat.
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin Hidayat Abdullah, menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif Indosat dalam memperluas akses digital melalui teknologi biometrik.
“Pemerintah mendukung langkah Indosat untuk menghadirkan sistem registrasi eSIM yang mudah dan aman. Dengan penerapan standar keamanan tinggi, ekosistem telekomunikasi Indonesia dapat semakin melindungi keamanan publik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital,” ujarnya.
Sementara itu, Chief Legal and Regulatory Officer IOH, Reski Damayanti, menegaskan bahwa kenyamanan dan keamanan pelanggan menjadi fokus utama perusahaan.
“Indosat berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah dan siap berkolaborasi dalam penerapan registrasi digital yang aman demi kemajuan industri telekomunikasi dan perlindungan data pelanggan,” jelasnya.
Melalui demo tersebut, Indosat menunjukkan kesiapan teknologi dan infrastruktur yang memungkinkan pelanggan melakukan registrasi eSIM mandiri (self-register) dengan verifikasi biometrik.
Sistem ini mengikuti standar keamanan internasional ISO 30107-3, mencakup proses validasi nomor pelanggan (MSISDN), verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK), pengambilan selfie dengan deteksi liveness, dan pencocokan wajah (face recognition) dengan data Dukcapil.
Dengan tingkat akurasi minimal 95 persen, sistem ini memastikan keabsahan identitas pelanggan dan meminimalkan potensi penyalahgunaan data pribadi.
Tak hanya fokus pada registrasi biometrik, Indosat juga memperluas upaya perlindungan digital melalui fitur Anti-Spam dan Anti-Scam yang diluncurkan sejak Agustus 2025.
Fitur ini menggunakan teknologi AIvolusi5G, yaitu kombinasi kecerdasan buatan dan jaringan 5G milik Indosat yang mampu mendeteksi serta memblokir pesan dan panggilan berisiko secara real-time.
“Inovasi ini menjadi langkah nyata kami untuk menghadirkan pengalaman digital yang aman dan terpercaya, sekaligus mendukung visi pemerintah dalam membangun ekosistem telekomunikasi yang tangguh dan berdaya saing,” tambah Reski.
Dengan langkah ini, Indosat Ooredoo Hutchison mempertegas posisinya sebagai pionir transformasi digital di industri telekomunikasi Indonesia, sekaligus mendukung agenda nasional dalam menciptakan layanan digital yang inklusif, aman, dan berorientasi pada kebutuhan pelanggan.
