
SURABAYA, 20 OKTOBER 2025 – Kinerja ekspor komoditas unggulan Jawa Timur terus menorehkan hasil gemilang. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, nilai ekspor kopi periode Januari hingga April 2025 mencapai USD 99,5 juta atau setara Rp 1,64 triliun.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jatim, Erivina Lucky Kristian, menyebut capaian tersebut menunjukkan besarnya potensi kopi Jawa Timur di pasar global.
“Negara tujuan ekspor utama meliputi kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Sebagian besar produk yang dikirim masih berupa green bean atau biji kopi mentah,” ujar Lucky, Rabu (15/10).
Lucky menambahkan, pemerintah daerah terus mendorong peningkatan nilai tambah melalui proses roasting berkualitas. Upaya ini dilakukan lewat pembinaan dan pelatihan bagi para pelaku industri kecil menengah (IKM) kopi di berbagai daerah.
“Dengan peningkatan mutu dan cita rasa melalui teknik roasting yang lebih baik, nilai ekspor kopi Jatim akan naik signifikan,” imbuhnya.
Data Disperindag mencatat, 86 persen ekspor kopi Jawa dikirim melalui pelabuhan di Jawa Timur. Provinsi ini menyumbang hampir 48 persen dari total produksi kopi di Pulau Jawa, menjadikannya empat besar produsen kopi nasional.
Dengan luas areal 122.623 hektare, produksi kopi Jatim mencapai 78.688 ton, terdiri dari robusta yang tumbuh di dataran menengah–rendah dan arabika premium di dataran tinggi yang banyak diminati pasar ekspor.
Sentra-sentra utama produksi kopi Jatim tersebar di Bondowoso dengan produk unggulan Java Ijen Raung Coffee, Jember yang menjadi pusat penelitian kopi dan kakao (Puslitkoka), serta wilayah Malang, Pasuruan, Lumajang, Situbondo, dan Banyuwangi.
Selain kopi, Jatim juga mencatat kinerja ekspor positif di sektor peternakan. Pada periode yang sama, ekspor ayam hidup ke Singapura mencapai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,67 miliar. Jenis yang diekspor adalah ayam bibit (breeding fowl) dari spesies Gallus domesticus yang biasa digunakan untuk produksi daging maupun telur.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen memperkuat daya saing produk ekspor unggulan melalui peningkatan kualitas, pembinaan pelaku usaha, serta pembukaan pasar baru di berbagai negara.