Fregat Merah Putih ke-2, Kapal Tempur Canggih Buatan dalam Negeri Resmi Memasuki Tahap Konstruksi

[Kemhan RI ketika bersama PT PAL Indonesia melaksanakan Ceremony of Keel Laying]

Surabaya, 17 November 2024 – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama PT PAL Indonesia melaksanakan Ceremony of Keel Laying (peletakan lunas) Kapal Fregat Merah Putih ke-2, di PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya, Jawa Timur.

Ceremony keel laying yang digelar pada Jumat (15/11/2024) tersebut, dipimpin oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemhan Mayjen TNI Steverly C. Parengkuan dan ditandai dengan peletakan koin di atas dudukan blok Kapal Fregat Merah Putih ke-2.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Kemhan Mayjen TNI Steverly C Parengkuan dalam sambutannya mewakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari mengatakan pengadaan Kapal Fregat ke-2 ini bagian dari program pengembangan kekuatan pertahanan untuk mendukung TNI AL melakukan tugas dan fungsinya menjaga kedaulatan negara Republik Indonesia di laut.

“Pembangunan Kapal Fregat Merah Putih ke-2 ini PT PAL Indonesia ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian membangun KRI sejenis di masa mendatang,” kata Steverly.

Hal tersebut sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan industri pertahanan dalam negeri yang unggul.

Keel laying merupakan tahapan peletakan konstruksi utama struktur badan kapal dan menjadi perhitungan awal usia sebuah kapal. Dan dalam hal ini, produksi kedua kapal perang kelas Fregat dipercepat yang awalnya direncanakan pada Maret 2025.

Produksi Fregat dalam negeri ini dilaksanakan di Divisi Kapal Selam, yang sebelumnya produksi Fregat ke-1 dilaksanakan di Divisi Kapal Niaga, yang merupakan hanggar produksi PT PAL.

Kapal Fregat Merah Putih ke-2 yang merupakan kapal tempur terbesar pertama buatan putra-putri Indonesia ini merupakan tipe kapal perang canggih yang didesain dengan kemampuan tempur 4 (empat) matra, diantaranya, laut ke laut (surface to surface), laut ke udara (surface to air), anti-kapal selam (surface to submarine atau anti-submarine warfare), dan electronic warfare atau perang elektronik (siber digital).

Kapal tersebut juga memiliki spesifikasi panjang atau length overall (LoA) 140 meter, lebar atau breadth 19,75 meter dan kecepatan maksimum 28 knots saat berlayar.

Dalam kesempatan ini, Sahli Bidang Ekonomi Mayjen TNI Steverly dan Direktur Produksi PT PAL Indonesia Satriyo Bintoro turut menandatangani berita acara keel laying.

Acara ini juga dihadiri oleh jajaran pejabat tinggi Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI-AL, jajaran direksi PT PAL Indonesia, Komisaris Independen PT PAL Indonesia Cut Meutia Adrina, serta manajemen perusahaan dan Komandan Satuan Tugas (Satgas) Kapal Fregat Merah Putih.