Kejuaran Dunia Senam Artistik di Jakarta, Ramai-Ramai Publik Menolak Atlet Israel

Jakarta, Kamis 09 Oktober 2025 – Sejumlah pihak ramai-ramai menolak atlet senam asal Israel menikuti Kejuaran Dunia Senam Artistik pada 9 hingga 25 Oktober 2025 di Jakarta.

Pihak-pihak tersebut diantaranya dari kalangan agamawan, anggota DPR, kepala daerah, dan Partai Politik. Seperti halya Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terang-terangan menolak kehadiran atet Israel.

“Kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Penjajahan harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan,” kata Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan di Jakarta, melansir Antara, Selasa (07/10/2025).

Penolakan ini jelas karena Indonesia mendukung kemerdekaan bangsa Palestina dan menolak penjajahan oleh Israel. Selain itu menurut Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyebut, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Sehingga ia mewanti-wanti, jangan sampai ajang olahraga memantik kemarahan publik.
“Jangan sampai event seperti perlombaan senam justru menimbulkan kemarahan publik dan merusak kepercayaan masyarakat yang selama ini mendukung perjuangan Palestina,” ujar Sudarnoto.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, mengingatkan pemerintah, jika kehadiran atlet Israel pada ajang olahraga tersebut bisa memicu polemik.

“Izin bagi atlet Israel untuk bertanding di Tanah Air tidak hanya berpotensi menimbulkan polemik publik, tetapi juga mencederai amanat konstitusi yang menolak segala bentuk penjajahan,” kata Sukamta, dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Ia mengingatkan pemerintah harus menunjukkan sikap politik luar negeri yang berpihak pada kemanusiaan sebagaimana perintah Undang-Undang Dasar 1945.

“Jangan sampai kita kebobolan lagi soal keikutsertaan Israel dalam ajang olahraga internasional,” ucap Sukamta.

Selain itu Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, juga tegas menolak kehadiran atlet Israel. Ia menegaskan, pihaknya tidak memberi ruang bagi kontingen Israel untuk ikut dalam ajang olahraga apapun di Jakarta selama ia menjabat gubernur.

“Tentang atlet Israel kalau ke Jakarta, tentunya sebagai Gubernur Jakarta dalam kondisi seperti ini pasti saya tidak mengizinkan,” ucap Pramono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (08/10/2025).

Pramono menyarankan agar pemerintah tidak menerbitkan visa bagi atlet Israel. Kehadiran mereka saat genosida masih berlangsung di Palestina dinilai hanya akan memicu reaksi negatif.

“Kalau saya yang paling penting visanya enggak usah dikeluarin aja, supaya enggak ke Jakarta, karena enggak ada manfaatnya dalam kondisi seperti ini ada atlet gimnastik (Israel) itu bertanding di Jakarta, pasti akan menyulut, memantik kemarahan publik dalam kondisi seperti ini,” tutur Pramono.

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) juga tegas menolak kehadiran atlet Israel. Juru Bicara PDI-P, Guntur Romli, mengingatkan pemerintah tidak boleh bekerja sama dengan penjajah.

“Sikap kami adalah pilihan konstitusional bahwa bangsa Indonesia tidak boleh memiliki kerja sama dengan pihak-pihak penjajah. Selama Israel masih menjajah tanah Palestina,” kata Guntur dalam keterangan tertulis, Rabu.
Menurut Guntur, sikap ini sama seperti ketika PDI-P menolak kehadiran Tim Nasional (Timnas) Sepakbola Israel pada Piala Dunia U-20 tahun 2023.

Sikap itu, kata dia, sesuai dengan amanat konstitusi dan konsistensi Presiden RI pertama, Soekarno, dalam menolak kehadiran Israel pada ajang olahraga dunia maupun kawasan.

“Sikap ini bukan hanya retorika, melainkan diwujudkan melalui keputusan konkret di bidang olahraga dan diplomasi, yang mencerminkan komitmen anti-imperialisme dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina,” kata Guntur.

Sumber: Kompas.com