Kelahiran di Korsel Naik Drastis! Sinyal Harapan di Tengah Krisis Demografi

Seoul, 26 September 2024– Statistik Korea melaporkan peningkatan signifikan pada angka kelahiran di Korea Selatan pada bulan Juli. Jumlah bayi yang lahir meningkat sebesar 7,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi 20.601 bayi

Kenaikan ini merupakan yang terbesar dalam 12 tahun terakhir dan memberikan secercah harapan di tengah tantangan demografi yang dihadapi negara tersebut, dimana pada bulan Juli 2012 angka kelahiran tercatat hanya 1.959, seperti dilansir dari Yonhap News

Menurut badan survey tersebut, selama semester kedua tahun 2022 hingga semester pertama tahun 2023, warga Korsel banyak yang melangsungkan pernikahan setelah sempat tertunda karena pandemi covid-19 yang melanda dunia pada awal 2020 sampai pertengahan 2022

Meski angka pernikahan naik, namun angka kelahiran malah turun, dimana menurut data pada 7 bulan pertama 2024 bayi lahir mengalami penurunan 1,2 persen menjadi 137.913 berbanding lurus dengan tingkat kesuburan wanita Korsel yang menyentuh angka 0,71-rekor terendah pada Q2 2024-. Dimana untuk mempertahankan populasi yang stabil, tingkat kesuburan berada di angka 2,1

Sebagai informasi, statistik Korea menuturkan jika Korsel akan mengalami penurunan peringkat kepadatan penduduk dunia dari posisi 29 tahun 2024 ke posisi 59 tahun 2072

Negara asal global superstar BTS tersebut saat ini menghadapi tantangan demografi yang suram seperti halnya Jepang, dimana banyak anak muda memilih menunda atau menyerah untuk menikah atau mempunyai anak, yang sejalan dengan perubahan norma sosial dan gaya hidup serta sulitnya lapangan pekerjaan dan mahalnya harga hunian di Korsel

Korsel diperkirakan akan menjadi negara dengan masyarakat super tua pada tahun depan, dimana proporsi mereka yang berusia 65 tahun ke atas akan mencapai 20 persen dari total populasi

Pemerintah Korea perlu segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah demografi ini, seperti mendorong peningkatan angka kelahiran, memperpanjang usia pensiun, dan mengembangkan kebijakan imigrasi yang lebih terbuka