Korban Jiwa Akibat Longsor Capai Angka 2000, Papua Nugini Mohon Bantuan Internasional

source VOA indonesia/AFP

Papua Nugini, 28 Mei 2024 – Musibah tanah longsor di Papua Nugini yang terjadi pada Jumat (24/5) lalu menimbulkan duka mendalam bagi negara tersebut.

Jumlah korban jiwa yang menyentuh angka 2000 menjadi perhatian internasional

Seperti dilansir dari VOA Indonesia (28/5), seorang warga Papua Nugini, Evit Kambu, mengatakan bahwa dia kehilangan 18 anggota keluarganya akibat longsor besar yang melanda desa mereka,Yambali

Bencana longsor menerjang desa Evit Kambu sekitar pukul 3 dinihari waktu setempat, saat sebagian besar warga desa masih terlelap tidur.

Akibat longsor tersebut lebih dari 150 rumah terkubur dibawah puing-puing setinggi hampir 2 lantai

Pusat Bencana Nasional Papua Nugini pada Senin (27/5) menyatakan bahwa korban jiwa telah mencapai 2000 orang dan pemerintah telah meminta bantuan internasional.

Angka 2000 merupakan estimasi pejabat setempat. Dimana sebelumnya PBB memperkirakan jumlah korban tewas lebih dari 670 orang pada Minggu (26/5)

Dalam surat yang dibaca kantor berita Associated Press kepada koordinator perwakilan PBB, Direktur Pusat Bencana Nasional Papua Nugini , Luseta Laso Mana, menyatakan bahwa tanah longor  telah mengubur hidup-hidup 2000 orang serta menyebabkan kehancuran parah di desa Yambali,propinsi Enga

Serhan Aktoprak, Kepala Misi Organisasi Internasional untuk Migrasi , mengatakan bahwa tanahnya sangat dalam sehingga sulit sekali menemukan jenazah. Didukung dengan kondisi tanah yang masih bergeser dan bebatuan yang jatuh terus menerus.

Aktoprak menambahkan adanya beberapa warga desa yang enggan menerima lat berat untuk mencari jenazah, karena mereka menjaga keutuhan jenazah keluarganya

Menurut organisasi kemanusiaan yang berada di sana, medan yang berbahaya ,sulitnya memperoleh bantuan ke lokasi serta perang suku meningkatkan kekhawatiran akan sedikitnya jumlah korban yang ditemukan selamat

Australia melalui Menteri Pertahanannya ,Richard Marles,pada Senin (27/5), mengumumkan akan memberikan paket bantuan awal senilai 2,5 juta dollar Australia (setara 26 miliar rupiah) serta mengirimkan para ahli teknis untuk membantu proses evakuasi korban jiwa dan pemulihan di Papua Nugini.

“Kami akan terus bekerjasama dengan pemerintah Papua Nugini untuk mencari cara terbaik demi memberikan bantuan dalam beberapa hari,” ungkapnya

Presiden US Joe Biden, Presiden Prancis Emmanuel Macron,Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida,Presiden China Xi Jinping dan WHO juga telah menawarkan bantuan.