SURABAYA, 6 NOVEMBER 2024 – Bank Indonesia menginisiasi program “Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren”. Program ini bertujuan memacu kemandirian ekonomi dan digitalisasi di Jawa Timur.
“Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren” menargetkan sektor pangan strategis dengan mengembangkan klaster UMKM dan pondok pesantren, meningkatkan kualitas dan daya saing produk lokal.
Pengembangan UMKM difokuskan pada peningkatan korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan untuk menciptakan UMKM yang produktif, kompetitif, dan berdaya tahan tinggi. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan kemandirian UMKM serta pondok pesantren secara menyeluruh agar mampu bersaing dan menjaga konsistensi kualitas produk.
Peningkatan kualitas ini perlu diiringi dengan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap potensi UMKM dan pesantren di Jawa Timur. Selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan permintaan dan penyerapan produk secara optimal.
Kegiatan “Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren” bertujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan literasi terkait kebijakan Bank Indonesia mengenai stabilisasi harga dan digitalisasi kepada para pemangku kepentingan melalui media massa.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Erwin Gunawan Hutapea berharap kegiatan ini bisa terdengar banyak masyarakat agar bisa menginspirasi UMKM yang lain. “Diharapkan, cerita sukses UMKM dan pesantren binaan Bank Indonesia dapat tersebar luas dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal,” ujar Erwin saat pelepasan Jelajah UMKM dan Pondok Pesantren, Rabu (6/10/2024).
Dalam kegiatan ini, peserta akan diperkenalkan dengan klaster unggulan dan pondok pesantren binaan Bank Indonesia. Antara lain Klaster Bawang Merah di Sumenep yang dikelola oleh Koperasi Permata Indah Rubaru.
Klaster ini berfokus pada produksi bawang merah varietas unggul yang tahan penyakit dan dapat ditanam di luar musim. Inovasi teknologi seperti penggunaan lightrap dan cold storage membantu menjaga kualitas produk.
Lalu klaster Padi Organik di Mojokerto, yang dikelola oleh Perkumpulan Brenjonk. Klaster ini mengembangkan budidaya padi organik terintegrasi. Digitalisasi dalam produksi, seperti penggunaan drone untuk pemupukan, menekan biaya hingga 15 persen.
Klaster ini juga mengembangkan eduwisata dan wisata kuliner berbasis pertanian organik. Selain itu ada juga Pondok Pesantren Fathul Ulum Jombang yang Memiliki 11 unit usaha. Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto, dengan 11 unit usaha, yang menerapkan IoT dan digitalisasi pembayaran. Ponpes ini meraih juara III Ponpes Unggulan Fesyar Jawa 2024.