OJK : Disiplin Menabung Jadi Kunci Kondisi Keuangan yang Sehat

SURABAYA, 3 OKTOBER 2025 – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur menegaskan disiplin menabung menjadi kunci utama dalam menjaga kondisi keuangan yang sehat.

Asisten Direktur Divisi Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Jatim, Indrawan Nugroho. U, mengatakan kebiasaan menabung sebaiknya dilakukan sejak awal, bukan dari sisa gaji di akhir bulan.

“Pendapatan harus dibagi secara proporsional, termasuk untuk menabung. Misalnya, 10–20 persen dialokasikan untuk tabungan atau investasi, 30 persen untuk cicilan, dan sekitar 40 persen untuk kebutuhan sehari-hari,” ujar Indrawan beberapa waktu lalu di Surabaya.

Menurutnya, pembagian keuangan yang konsisten akan membantu masyarakat mencapai tujuan finansial dengan lebih cepat. Namun, ia mengakui masih banyak masyarakat yang kesulitan menabung karena penghasilan yang terbatas atau terjebak gaya hidup konsumtif.

Indrawan menyoroti tren fear of missing out (FOMO) yang kerap membuat masyarakat lebih mengutamakan keinginan dibanding kebutuhan. “FOMO membuat orang mudah terbawa tren, misalnya membeli barang bermerek padahal ada pilihan yang lebih terjangkau,” jelasnya.

Selain menabung, masyarakat juga diimbau cermat dalam berinvestasi. Indrawan menekankan pentingnya memperhatikan aspek logis dan legal sebelum menaruh dana, agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming keuntungan besar yang tidak masuk akal.

Bagi pemula, ia menyarankan reksa dana sebagai pilihan investasi awal karena risikonya lebih rendah dibanding saham. “Ibarat membeli rujak dengan berbagai buah, reksa dana memberi diversifikasi. Sedangkan saham seperti membeli satu buah saja. Dan tentu, jangan taruh semua investasi dalam satu keranjang,” tegasnya.