Pasar US Koreksi, Pasar Asia Tertahan dan Harga Minyak Melemah

Jakarta, 29 Februari 2024 – S&P 500 terkoreksi pada perdagangan hari Rabu, namun kenaikan di sektor teknologi menahan penurunan menjelang keluarnya data inflasi yang kemungkinan akan mempengaruhi prospek suku bunga Federal Reserve. Dow Jones Industrial Average turun 23 poin, atau 0,1%, S&P 500 turun 0,2%, lebih rendah dan NASDAQ Composite turun 0,6%. Perekonomian AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,2% pada kuartal keempat, direvisi sedikit turun dari laju pertumbuhan 3,3% yang dilaporkan sebelumnya, dan turun dari pertumbuhan 4,9% pada kuartal sebelumnya.

Sebagian besar indeks saham Asia bertahan pada hari Rabu di tengah kehati-hatian terhadap suku bunga AS yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, dengan indeks Jepang turun dari rekor tertingginya seiring meredanya reli yang didorong oleh sektor teknologi. Pasar regional sedikit mendapat dukungan dari Wall Street, karena kehati-hatian menjelang data indeks harga PCE – yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve – masih tetap berperan.

Harga minyak melemah pada perdagangan hari Rabu, karena investor mencerna data AS yang beragam. Persediaan naik lebih besar dari perkiraan, namun stok bensin turun drastis bahkan ketika aktivitas kilang naik tipis. Minyak mentah berjangka AS turun 0,4% lebih rendah menjadi $78,54 per barel dan kontrak Brent turun 0,8% menjadi $82,04 per barel.