
New York City, Sabtu 01 November 2025 – erserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Jumat (31/10) secara terbuka mengutuk serangan udara militer Amerika Serikat (AS) terhadap kapal-kapal yang diduga sebagai penyelundup narkoba di wilayah Karibia dan Samudra Pasifik, menegaskan bahwa serangan tersebut melanggar hukum hak asasi manusia internasional dan harus dihentikan
Dalam sebuah pernyataan, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk, menyatakan bahwa serangan yang telah menyebabkan lebih dari 60 orang tewas sejak September-menurut pejabat AS-adalah tindakan yang tidak dapat diterima dan menuntut penyelidikan segera
“Serangan-serangan ini – dan meningkatnya korban jiwa – tidak dapat diterima. AS harus menghentikan serangan-serangan tersebut dan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah pembunuhan di luar hukum terhadap orang-orang di atas kapal-kapal ini, apa pun tuduhan tindak pidana yang ditujukan kepada mereka,” ujar Turk.
Ia menambahkan bahwa berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional, penggunaan kekuatan mematikan yang disengaja hanya diizinkan sebagai upaya terakhir terhadap individu yang menimbulkan ancaman langsung terhadap nyawa. Turk meragukan serangan tersebut memenuhi standar hukum internasional berdasarkan informasi yang sangat minim yang diberikan oleh otoritas AS
Sejak September, Presiden Donald Trump dan Menteri Pertahanan Pete Hegseth telah melaksanakan lebih dari selusin serangan militer terhadap kapal-kapal yang diklaim sebagai tindakan antinarkoba dan antiterorisme
Gedung Putih langsung memberikan tanggapan keras terhadap kecaman PBB. Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Anna Kelly, membela tindakan Presiden Trump, menyatakan bahwa Presiden bertindak sesuai dengan hukum konflik bersenjata untuk melindungi keamanan AS dari ancaman narkotika dan kartel yang berupaya membawa racun ke pantai Amerika
“PBB telah gagal dalam segala hal, mulai dari mengoperasikan eskalator hingga mengakhiri perang, sungguh konyol mereka sekarang menguliahi Presiden Trump dan berlindung di balik kejahatan narkotika yang mencoba membunuh warga Amerika,” kata Kelly kepada ABC News
Dalam pengumuman serangan paling mematikan baru-baru ini pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Hegseth mengatakan AS “melakukan serangan kinetik mematikan terhadap kapal penyelundup narkotika lain yang dioperasikan oleh Organisasi Teroris Terdaftar di Pasifik Timur.”
Komisaris Turk mendesak agar Amerika Serikat menyelidiki dan, jika perlu, mengadili serta menghukum individu yang dituduh melakukan kejahatan serius sesuai dengan prinsip dasar proses hukum yang wajar (due process) dan pengadilan yang adil, prinsip yang telah lama dijunjung tinggi oleh AS
sumber: abc News
