JAKARTA – 28 MEI 2024 – PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan Smelternya di kawasan JIIPE, Gresik, siap beroperasi Juni 2024. Proyek smelter kedua PTFI ini dibangun sejak Oktober 2021.
Smelter ini dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1.7 juta ton per tahun. Dengan kapasitas tersebut menjadikan smelter PTFI di Gresik ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.
Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menanggapi positif akan beroperasinya smelter PTFI. “Beroperasinya smelter kedua Freeport di Gresik menjadi suatu hal yang positif. Merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mentaati amanat peraturan perundang-undangan,” kata Hendra, di Jakarta, Minggu (26/5/2024).
Ia mengatakan, investasi untuk pembangunan smelter sangat besar dengan tingkat keekonomian yang kecil. Namun demikian perusahaan seperti Freeport Indonesia tetap berkomitmen mendukung program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah.
“Selain Freeport, PT Amman Mineral Nusa Tenggara juga tetap berkomitmen menyelesaikan pembangunan smelter. Ini hal yang patut diapresiasi positif,” ujar Hendra.
Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan pihaknya tengah melakukan proses commissioning.
”Kami saat ini melakukan pengujian, percobaan, trial, memastikan peralatan dan sistem yang didesain, diinstal, dan dioperasikan. Sudah sesuai sebagai upaya penyelesaian secara substansial dan siap beroperasi. Diharapkan pada bulan Juni sudah bisa beroperasi,” ujar Tony saat di Gresik, Sabtu (25/5/2024).
Adapun smelter pertama PTFI, PT Smelting saat ini memurnikan 40 persen hasil produksi PTFI. PT Smelting merupakan smelter pertama PTFI yang dibangun pada tahun 1996 bersama dengan konsorsium Jepang dan dioperasikan oleh Mitsubishi.
Dengan beroperasinya dua smelter tersebut, maka peleburan dan pemurnian konsentrat tembaga PTFI 100 persen dilakukan di dalam negeri.