Surabaya Luncurkan Program Plastic Clever School, Dorong Sekolah Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

SURABAYA, 14 NOVEMBER 2025 – Pemerintah Kota Surabaya resmi memulai program Plastic Clever School, sebuah inisiatif internasional untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai di lingkungan sekolah.

Peluncuran program ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pemkot Surabaya dan mitra pelaksana asal Inggris, CommonSeas, di Dinas Pendidikan Surabaya, Kamis (13/11/2025).

Program yang melibatkan sepuluh SMP negeri, swasta, dan madrasah ini bertujuan membangun budaya ramah lingkungan di sekolah dan mendorong kebiasaan pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan.

Sepuluh sekolah yang terpilih adalah SMPN 1, SMPN 19, SMPN 26, SMPN 30, SMPN 36, SMP Al Amiin, MTsN 1, SMPK Santa Katarina, SMP Taruna Jaya 1, dan SMP Kristen Gloria 1.

Sebelum MoU ditandatangani, tim CommonSeas telah melakukan pemetaan awal dengan mengunjungi beberapa sekolah peserta untuk menentukan kebutuhan, fokus edukasi, dan langkah intervensi yang paling efektif.

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya, Yusuf Masruh, menyampaikan bahwa program ini hadir berkat kolaborasi erat antara Dispendik, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), organisasi Bumbi, dan sekolah-sekolah peserta.

“Tujuan kami bukan hanya mengedukasi, tetapi menciptakan perubahan perilaku yang konsisten melalui pendekatan yang relevan bagi siswa,” ujar Yusuf. Ia juga berharap kolaborasi digital antara siswa Surabaya dan pelajar di Inggris dapat memperluas dampak edukatif program ini.

Dispendik menargetkan agar ilmu yang diterima siswa dapat diterapkan di rumah dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain. Keikutsertaan sekolah negeri, swasta, dan madrasah dipilih agar keberhasilan program ini dapat direplikasi ke seluruh Surabaya.

MoU program berlaku hingga akhir 2025. Untuk memastikan efektivitasnya, Dispendik dan CommonSeas akan menggunakan platform digital untuk memonitor perkembangan tiap sekolah, baik mingguan maupun bulanan, tanpa batasan jarak. Organisasi Bumbi juga akan mendampingi sekolah selama pelaksanaan program.

Surabaya menjadi satu dari dua kota di Indonesia—bersama Kota Bandung—yang dipilih dalam program global ini. Pemkot Surabaya menegaskan komitmennya untuk menjadi salah satu kota terbaik dalam pelaksanaan Plastic Clever School.

Apresiasi dari CommonSeas

Managing Director CommonSeas, Charlotte Davies, memuji komitmen Surabaya dalam mendorong keberlanjutan melalui sektor pendidikan.

“Bergabungnya sepuluh sekolah perintis ini adalah langkah besar bagi gerakan global Plastic Clever Schools,” ujarnya.

Davies juga mengapresiasi kreativitas siswa dalam berbagai aksi lingkungan seperti kampanye, inovasi daur ulang, hingga pameran karya kreatif. Menurutnya, praktik yang dihasilkan sekolah-sekolah di Surabaya berpotensi menjadi model bagi lebih dari 2.000 sekolah yang tergabung dalam gerakan global tersebut.

Ia menegaskan tujuan utama program ini bukan hanya memperbaiki lingkungan fisik, tetapi juga menanamkan perubahan perilaku dan moral para siswa demi keberlanjutan laut dan lingkungan jangka panjang.

“Penandatanganan MoU hari ini bukan sekadar komitmen, tetapi langkah nyata untuk masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” tutup Davies.