
Abuja, Minggu 09 November 2025 – Sejumlah penduduk kota Kano, Nigeria, turun ke jalan untuk memprotes tuduhan Trump terkait adanya upaya genosida terhadap umat Kristen dan rencana aksi militer AS ke negara tersebut
Media lokal melaporkan jika para demonstran membawa spanduk yang bertuliskan protes seperti “Kami mengecam ancaman Trump untuk menyerang Nigeria”, serta spanduk lainnya yang berbunyi “Tidak ada genosida Kristen di Nigeria”, “Amerika ingin mengendalikan sumber daya kami”, serta pesan-pesan lainnya
Diketahui pada Sabtu pekan lalu, dalam unggahannya di Truth Social, Presiden AS mengancam akan menghentikan seluruh bantuan dan melakukan serangan militer kepada Nigeria
“Jika pemerintah Nigeria terus membiarkan pembunuhan umat Kristen, Amerika Serikat akan segera menghentikan seluruh bantuan dan mungkin menyerang negara yang ternoda itu dengan senjata api,” tulis Trump
Trump sebelumnnya mengklaim agama Kristen di Nigeria mengalami ancaman eksistensial karena pembantaian massal atas umat Kristiani yang dilakukan oleh kelompok radikal
“Saya telah memerintahkan Departemen Perang untuk bersiap memghadapi kemungkinan aksi. Jika kami menyerang, serangan itu akan cepat, ganas, dan mematikan, seperti teroris menyerang umat Kristen yang kami cintai,” tambahnya, sembari memperingatkan agar pemerintah Nigeria bertindak cepat
Pemerintah Nigeria menyangkal tuduhan Trump tersebut dengan mengatakan bahwa tidak mungkin ada persekusi agama yang dapat didukung dengan cara, bentuk, dan wujud apapun
“Di tingkat manapun -baik federal, regional, maupun lokal- hal itu mustahil,” kata Menlu Nigeria Yusuf Tuggar
Tiga Konflik Utama di Nigeria
Nigeria didera oleh serangkaian konflik berlarut-larut yang dipicu oleh keragaman etnis, agama, dan perebutan sumber daya
Konflik paling mematikan terjadi di Timur Laut melibatkan kelompok ekstremis seperti Boko Haram, yang bertujuan mendirikan negara Islam dan sering melakukan kekerasan serta penculikan
Secara bersamaan, wilayah tengah (Middle Belt) dilanda bentrokan keras antara penggembala Fulani dan komunitas petani karena perebutan lahan dan sumber daya air yang semakin langka, yang sering kali diperparah oleh sentimen agama
Selain itu, Delta Niger di selatan tetap menjadi titik konflik sporadis karena ketidakpuasan masyarakat lokal atas eksploitasi dan distribusi kekayaan minyak yang timpang. Semua konflik ini diperburuk oleh masalah korupsi, kemiskinan, dan tata kelola pemerintahan yang lemah
